Mau Menjadi Pedagang, Entrepreneur atau Bisnisman

Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa menjadi seorang pedagang otomatis ia bisa dikatakan sebagai seorang pebisnis. Hal ini memang bisa dibenarkan asal si pedagang tadi benar-benar memahami tentang seluk beluk bisinis yang sedang ia geluti. Sebagai contoh seorang pedagang yang menjual beberapa keperluan sehari-hari di warung kecilnya baru bisa dikatakan sebagai.

Bisnisman apabila warung kecilnya tadi memiliki nilai tambah dari warung kecil lain baik dari pelayanannya, harganya, kualitas barang yang dijual dan lain-lain. Selain itu warung kecil dengan catatan sudah mengalami progres yang sangat signifikan dengan menjadi warung yang lebih besar yang sudah bisa melayani partai besar seperti grosiran misalnya.

Terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara pedagang dengan seorang pebisnis, bila pedagang hanya menjual barang dari toko grosir tertentu atau pasar, dan kemudian kembali menjualnya dengan selilisih harga yang sedikit lebih tinggi maka berbeda dengan seorang Bisinisman, yang bisa menjual produk yang akan ia jual dengan keuntungan yang lebih besar karena sudah bisa menguasai seluk beluk tentang jalur produksi yang akan dijual, baik itu dari keseluruhan proses produksi, distribusi dan strategi marketingnya.

Lalu belakangan ini timbul juga istilah entrepreneur yang sering dikaitkan dengan seorang pebisnis. Padahal antara entrepreneur dan pebisnis pun memiliki perbedaan diantara keduanya. Seorang entrepreneur sejati biasanya bekerja berdasarkan passion yang ia miliki terhadap suatu hal yang ia sukai, dan selalu memiliki solusi atas permasalahan yang tengah menimpa, sebagai contoh ketika seorang entrepreneur yang memiliki passion di bidang kuliner, saat ia membeli pisang seharga 20.000 persisir lalu dia olah sedemikian rupa menjadi nugget pisang yang bisa ia jual dengan harga bekali-kali lipat dari modal awal.

Nah, ketika seorang entrepreneur sudah mampu menguasai jalur produksi sampai ke akar-akarnya, maka barulah ia bisa disebut sebagai Bisnisman. Karena ia sudah mengalami progres yang sangat menanjak dengan memegang kendali keseluruhan produksi produk yang ia kelola. Menjadi seorang bisnisman tentunya dituntut memiliki mental baja, karena sejatinya menjadi seorang pebisnis yang sangat sukses, jalan yang akan ia tempuh tidak akan semudah apa yang diperkirakan oleh orang kebanyakan orang.